Sabtu, 16 April 2016

METODE SISTEM AKUNTANSI BIAYA STANDAR

Secara garis besar sistem akuntansi biaya standar dapat dibagi dua metode yaitu:
1.5.1. Metode Ganda (Partial Plan)
Karakteristik metode ganda adalah:
1. Rekening Barang Dalam Proses dengan biaya   sesunggunya dan dikredit dengan biaya standar. Metode ini persediaan bahan baku dicatat pada biaya sesungguhnya dan persediaan produk jadi dicatat pada harga harga pokok standar. Harga pokok penjualan dicatat pada harga pokok standar.
2. Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar dihitung pada akhir periode akuntansi, setelah harga pokok persediaan produk dalam proses ditentukan dan harga pokok produk jadinyang ditransfer ke gudang dicatat dalam rekening Barang dalam proses.
3. Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar merupakan jumlah total perbedaan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya. Analisis terhadap selisih tersebut merupakan bantuan informasi yang tidak tersedia dalam rekening-rekening buku besar.
Aliran Biaya Standar Dalam Metode Ganda:
Berdasarkan data dalam contoh 1, berikut ini disajikan jurnal-jurnal yang  dibuat untuk mencatat biaya produksi sesungguhnya, biata produksi standar dan selisih.
1. Pencatatan biaya bahan baku
     BDP biaya bahan baku              Rp. 1.155.000
               Persediaan bahan baku                       Rp.1.155.000
(Pemakaian bahan baku sesungguhnya 1.050kg @   Rp1.000 = Rp1.155.000)
2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung
     BDP biaya tenaga kerja langsung       Rp. 2.422.500
                                    Gaji dan upah                                  Rp.2.422.500
       (Pembebanan biaya tenaga kerja sesungguhnya   5.100jam @ Rp 475 = Rp. 2.422.500) 
3. Pencatatan Biaya overhead pabrik
       Dalam metode ganda, BOP dicatat dengan   menggunakan salah satu metode berikut ini:
Metode  1.
a. Pencatatan BOP sesungguhnya terjadi
       BOP sesungguhnya   Rp3.650.000  
                 Berbagai Rek. Yang dikredit   Rp3.650.000
b. Pembebanab BOP sesungguhya ke rekening BDP
       BDP BOP                                         Rp.3.650.000 
            BOP sesungguhnya                             Rp.3.650.000
Metode  2.
a. Pencatatan BOP sesungguhnya
     BOP sesungguhnya              Rp.3.650.000
                  Berbagai rek. Dikredit       Rp.3.650.000
b. Pembebanan BOP kepada produk atas dasar tarif tandar (5.100 jam x Rp700  = Rp.3.570.000)
  BDP BOP                             Rp. 3.570.000
               BOP yang dibebankan         Rp.3.570.000
c. Penutupan rekening BOP yang dibebankan
      BOP yang dibebankan Rp.3.570.000
               BOP yang sesungguhnya     Rp.3.570.000
4. Pencatatan harg apokok produk jadi
     Persediaan produk jadi       Rp.7.250.000
               BDP  BBB                                       Rp.1.250.000
            BDP  BTK                                      Rp.2.500.000
          BDP  BOP                                        Rp.3.500.000
-     Biaya bahan baku =Rp5.000x250 un=Rp.1.250.000
Biaya tenagakerja=Rp10.000 x 250u = Rp.2.500.000
-  BOP (Rp8.000 + Rp6.000) x 250 u = Rp.3.500.000
5. Pencatatan selisih antara biaya sesungguhnya    dengan biaya standar.
a. Selisih bahan baku
    Selisih harga bahan baku                 Rp. 105.000
    BDP biaya bahan baku                   RP.   95.000
               Selisih kuantitas bahan baku               Rp.200.000
b. Selisih biaya tenaga kerja langsung
     Selisih efisiensi upah                                  Rp. 50.000
     BDP biaya tenaga kerja                             Rp. 77.500
                 Selisih tarip upah                            Rp.127.500
c. Selisih biaya overhead pabrik
      1. Jika pencatatan BOP menggunakan metode I
             Selisih pengeluaran                             Rp. 50.000
             Selisih kapasitas                                 Rp. 30.000
             Selisih efisiensi                                   Rp. 70.000
                          BDP  BOP                                        Rp.150.000
       2. Jika pencatatan BOP menggunakan metode 2
                Dengan model tiga selisih dicatat sebagai berikut:
            -  Selisih efisiensi                                 Rp. 70.000
                       BDP BOP                                           Rp. 70.000
            -   Selisih pengeluaran             Rp. 50.000
                 Selisih kapasitas                 Rp. 30.000
                       BOP sesungguhnya                  Rp. 80.000
1.5.2. Metode Tunggal (SINGLE PLAN)
Berdasarkan data dalam contoh 1, berikut ini disajikan jurnal-jurnal yang  dibuat untuk mencatat biaya bahan baku, mencatat biaya tenaga kerja langsung dan mencatat biaya overhead pabrik
.1. Mencatat Biaya bahan baku
     a. Mencatat pembelian bahan baku
          Persediaan bahan baku  Rp. 1.650.000
                    Hutang dagang                Rp. 1.650.000

     b.    Mencatat pemakaian bahan baku
            BDP     bahan baku                 Rp. 1.250.000
            Selisih Harga bahan baku        Rp.        105.000        
                   Persediaan bahan baku                 Rp       . 1.155.000
                    Selisih Kuantitas                   Rp     200.000
2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
     BDP Biaya Tenaga Kerja            Rp. 2.500.000
     Selisih efisiensi                            Rp.       50.000
                  Gaji dan upah                              Rp. 2.422.500
                   Selisih tarif                                 Rp.     127.500
3. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
     a.Metode dua selisih
Jika metode dua selisih digunakan untuk analisis  selisih biaya overhead pabrik maka prosedur pencatatan sbb:
      1. Mencatat pembebanan BOP
           BDP BOP                              Rp. 3.500.000*
                     BOP yang dibebankan               Rp.3.500.000
           *250 unit x 20 jam x Rp.700=Rp.3.500.000

       2. Mencatat   BOP sesungguhnya     
                                   BOP Sesungguhnya   Rp3.650.000
                         Berbagai rek.dikredit    Rp 3.650.000
         3. Mencatat penutupan rekening BOP yang dibebankan kerekening BOP sesungguhnya:         
            BOP yang dibebankan     Rp. 3.500.000
                          BOP sesungguhnya       Rp.3.500.000
         4. Mencatat selisih BOP yaitu:
             Selisih terkendali                Rp. 90.000
             Selisih volume                    Rp. 60.000
                          BOP sesungguhnya                                    Rp. 150.000
b. Metode tiga selisih
     1. Pencatatan pembebanan BOP kepada     produk:
          BDP BOP ( 5.000JamxRp.700)   Rp. 3.500.000
          Selisih efisiensi                            .RP       70.000
                    BOP yang dibebankan       Rp 3.570.000*
          *5.100 jam x Rp.700 = Rp.3.570.000
       2. Mencatat BOP sesungguhnya :
            BOP sesungguhnya        Rp. 3.650.000
Berbagai rek. dkredit   Rp.3.650.000
      3.  Mencatat penutupan rekening BOP yang dibebankan kerekening BOP sesungguhnya:
            BOP yang dibebankan   Rp. 3.570.000
            BOP sesungguhnya Rp.3.570.000


       4. Mencatat selisih BOP:
            Selisih pengeluaran                                   Rp.50.000
            Selisih kapasitas                                        Rp.30.000
            BOP sesungguhnya                                      Rp.80.000
c. Metode Empat Selisih:
    Perbedaan metode empat selisih denhan metode tiga selisih terletak pada selisih efisiensi, maka pencatatan BOP dalam metode 4 selisih dilakukan bengan membentuk rekening selisih efisiensi variabel dan selisih efisiensi tetap.
       BDP     BOP                          Rp. 3.500.000
      Selisih efisiensi variabel           Rp.      40.000
      Selisih efisiensi tetap               Rp.       30.000
        BOP yang dibebankan         Rp.3.570.000
4. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi
Pencatatan harga pokok produk jadi yang ditransfer kegudang dilakukan dengan mengkredit rekening BDP dan mendebet rekening persediaan produk jadi. Jadi sebesar = produk jadi yang di  transfer x harga pokok standar per satuan.
Persedian produkjadi            Rp. 7.250.000 *
           BDP BBB                                                         Rp. 1.250.000
           BDP TKL                                                         Rp. 2.500.000
           BDP BOP                                                         Rp. 3.500.000
*250 unit x Rp. 29.000 = Rp. 7.250.000
1.6.  RANGKUMAN
            Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan biaya yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk mmbiayai kegiatan tertentu, dibawah kondisi asumsi ekonomi, efisiensi dan faktor lain tertentu. Sistem biaya standar dirancang untuk pengendalian biaya. Sistem ini hanya cocok digunakan dalam pusat pertanggung jawaban yang sebagian besar biayanya berupa engineered expanse.
                 Sistem akuntansi biaya standar dibagi menjadi dua: metode gada dan metode tunggal. Dalam metode ganda, rekening Barang Dalam Proses dicatat dua macam yaitu biaya sesungguhnya dan biaya standar. Dalam metode ganda, selisih biaya sesungguhnya dan biaya standar baru dapat ditentukan pada akhir akuntansi, karena dalam metode ini selisih dihitung berdasarkan keluaran. Dalam metode tunggal, rekening Barang Dalam Proses dicatat pada satu macam biaya, yaitu biaya standar. Dalam metode ini selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar  ditentukan sepanjang periode akuntansi pada saat selisih tersebut terjadi.      

1 komentar: