Secara
garis besar sistem akuntansi biaya standar dapat dibagi dua metode yaitu:
1.5.1. Metode Ganda
(Partial Plan)
Karakteristik
metode ganda adalah:
1.
Rekening Barang Dalam Proses dengan biaya
sesunggunya dan dikredit dengan biaya standar. Metode ini persediaan
bahan baku dicatat pada biaya sesungguhnya dan persediaan produk jadi dicatat
pada harga harga pokok standar. Harga pokok penjualan dicatat pada harga pokok
standar.
2.
Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar dihitung pada akhir periode
akuntansi, setelah harga pokok persediaan produk dalam proses ditentukan dan
harga pokok produk jadinyang ditransfer ke gudang dicatat dalam rekening Barang
dalam proses.
3.
Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar merupakan jumlah total perbedaan
antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya. Analisis terhadap selisih
tersebut merupakan bantuan informasi yang tidak tersedia dalam rekening-rekening
buku besar.
Aliran Biaya Standar Dalam
Metode Ganda:
Berdasarkan
data dalam contoh 1, berikut ini disajikan jurnal-jurnal yang dibuat untuk mencatat biaya produksi
sesungguhnya, biata produksi standar dan selisih.
1.
Pencatatan biaya bahan baku
BDP biaya bahan baku Rp.
1.155.000
Persediaan bahan baku Rp.1.155.000
(Pemakaian
bahan baku sesungguhnya 1.050kg @
Rp1.000 = Rp1.155.000)
2.
Pencatatan biaya tenaga kerja langsung
BDP biaya tenaga kerja langsung Rp. 2.422.500
Gaji dan upah Rp.2.422.500
(Pembebanan biaya tenaga kerja
sesungguhnya 5.100jam @ Rp 475 = Rp.
2.422.500)
3.
Pencatatan Biaya overhead pabrik
Dalam metode ganda, BOP dicatat
dengan menggunakan salah satu metode
berikut ini:
Metode 1.
a.
Pencatatan BOP sesungguhnya terjadi
BOP sesungguhnya Rp3.650.000
Berbagai Rek. Yang dikredit Rp3.650.000
b.
Pembebanab BOP sesungguhya ke rekening BDP
BDP BOP Rp.3.650.000
BOP
sesungguhnya Rp.3.650.000
Metode 2.
a.
Pencatatan BOP sesungguhnya
BOP
sesungguhnya Rp.3.650.000
Berbagai rek. Dikredit Rp.3.650.000
b.
Pembebanan BOP kepada produk atas dasar tarif tandar (5.100 jam x Rp700 = Rp.3.570.000)
BDP BOP Rp. 3.570.000
BOP yang dibebankan Rp.3.570.000
c.
Penutupan rekening BOP yang dibebankan
BOP
yang dibebankan Rp.3.570.000
BOP yang sesungguhnya Rp.3.570.000
4.
Pencatatan harg apokok produk jadi
Persediaan
produk jadi Rp.7.250.000
BDP BBB
Rp.1.250.000
BDP
BTK Rp.2.500.000
BDP
BOP Rp.3.500.000
- Biaya
bahan baku =Rp5.000x250 un=Rp.1.250.000
Biaya
tenagakerja=Rp10.000 x 250u = Rp.2.500.000
- BOP
(Rp8.000 + Rp6.000) x 250 u = Rp.3.500.000
5. Pencatatan selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar.
a. Selisih bahan baku
Selisih
harga bahan baku Rp. 105.000
BDP
biaya bahan baku RP. 95.000
Selisih kuantitas bahan baku Rp.200.000
b. Selisih biaya tenaga kerja langsung
Selisih
efisiensi upah
Rp. 50.000
BDP
biaya tenaga kerja Rp.
77.500
Selisih tarip upah Rp.127.500
c. Selisih biaya overhead pabrik
1. Jika pencatatan BOP menggunakan metode
I
Selisih pengeluaran Rp. 50.000
Selisih kapasitas Rp. 30.000
Selisih efisiensi Rp.
70.000
BDP BOP Rp.150.000
2. Jika pencatatan BOP menggunakan metode 2
Dengan model tiga selisih dicatat
sebagai berikut:
-
Selisih efisiensi Rp.
70.000
BDP BOP Rp. 70.000
-
Selisih pengeluaran Rp.
50.000
Selisih kapasitas Rp.
30.000
BOP sesungguhnya Rp. 80.000
1.5.2. Metode Tunggal (SINGLE PLAN)
Berdasarkan
data dalam contoh 1, berikut ini disajikan jurnal-jurnal yang dibuat untuk mencatat biaya bahan baku,
mencatat biaya tenaga kerja langsung dan mencatat biaya overhead pabrik
.1. Mencatat Biaya bahan baku
a.
Mencatat pembelian bahan baku
Persediaan bahan baku Rp. 1.650.000
Hutang dagang Rp. 1.650.000
b. Mencatat pemakaian bahan baku
BDP bahan baku Rp.
1.250.000
Selisih Harga bahan baku Rp. 105.000
Persediaan bahan baku Rp .
1.155.000
Selisih Kuantitas Rp
200.000
2. Pencatatan Biaya
Tenaga Kerja
BDP Biaya Tenaga Kerja Rp. 2.500.000
Selisih efisiensi Rp.
50.000
Gaji dan upah Rp.
2.422.500
Selisih tarif Rp. 127.500
3. Pencatatan Biaya
Overhead Pabrik
a.Metode dua selisih
Jika
metode dua selisih digunakan untuk analisis
selisih biaya overhead pabrik maka prosedur pencatatan sbb:
1.
Mencatat pembebanan BOP
BDP
BOP Rp.
3.500.000*
BOP yang dibebankan Rp.3.500.000
*250 unit x 20 jam x
Rp.700=Rp.3.500.000
2. Mencatat BOP sesungguhnya
BOP Sesungguhnya Rp3.650.000
Berbagai rek.dikredit Rp 3.650.000
3.
Mencatat penutupan rekening BOP yang dibebankan kerekening BOP sesungguhnya:
BOP yang dibebankan Rp. 3.500.000
BOP sesungguhnya Rp.3.500.000
4. Mencatat selisih BOP yaitu:
Selisih terkendali Rp. 90.000
Selisih volume Rp. 60.000
BOP sesungguhnya Rp. 150.000
b. Metode tiga selisih
1.
Pencatatan pembebanan BOP kepada produk:
BDP BOP ( 5.000JamxRp.700) Rp. 3.500.000
Selisih efisiensi .RP 70.000
BOP yang dibebankan Rp 3.570.000*
*5.100
jam x Rp.700 = Rp.3.570.000
2.
Mencatat BOP sesungguhnya :
BOP sesungguhnya Rp. 3.650.000
Berbagai rek. dkredit Rp.3.650.000
3.
Mencatat penutupan rekening BOP yang
dibebankan kerekening BOP sesungguhnya:
BOP yang dibebankan Rp. 3.570.000
BOP sesungguhnya Rp.3.570.000
4. Mencatat selisih BOP:
Selisih pengeluaran Rp.50.000
Selisih kapasitas Rp.30.000
BOP sesungguhnya Rp.80.000
c. Metode Empat Selisih:
Perbedaan metode empat selisih denhan metode
tiga selisih terletak pada selisih efisiensi, maka pencatatan BOP dalam metode
4 selisih dilakukan bengan membentuk rekening selisih efisiensi variabel dan
selisih efisiensi tetap.
BDP BOP
Rp. 3.500.000
Selisih efisiensi variabel Rp.
40.000
Selisih efisiensi tetap Rp. 30.000
BOP yang dibebankan Rp.3.570.000
4.
Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi
Pencatatan
harga pokok produk jadi yang ditransfer kegudang dilakukan dengan mengkredit
rekening BDP dan mendebet rekening persediaan produk jadi. Jadi sebesar =
produk jadi yang di transfer x harga
pokok standar per satuan.
Persedian
produkjadi Rp. 7.250.000 *
BDP BBB Rp.
1.250.000
BDP TKL Rp.
2.500.000
BDP BOP Rp.
3.500.000
*250
unit x Rp. 29.000 = Rp. 7.250.000
1.6. RANGKUMAN
Biaya standar adalah biaya yang
ditentukan dimuka, yang merupakan biaya yang seharusnya untuk membuat satu
satuan produk atau untuk mmbiayai kegiatan tertentu, dibawah kondisi asumsi
ekonomi, efisiensi dan faktor lain tertentu. Sistem biaya standar dirancang
untuk pengendalian biaya. Sistem ini hanya cocok digunakan dalam pusat
pertanggung jawaban yang sebagian besar biayanya berupa engineered expanse.
Sistem akuntansi biaya standar dibagi menjadi dua: metode gada dan metode tunggal. Dalam metode ganda, rekening Barang Dalam Proses dicatat dua macam yaitu biaya sesungguhnya dan biaya standar. Dalam metode ganda, selisih biaya sesungguhnya dan biaya standar baru dapat ditentukan pada akhir akuntansi, karena dalam metode ini selisih dihitung berdasarkan keluaran. Dalam metode tunggal, rekening Barang Dalam Proses dicatat pada satu macam biaya, yaitu biaya standar. Dalam metode ini selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar ditentukan sepanjang periode akuntansi pada saat selisih tersebut terjadi.
contoh satu itu yang mana ya ?
BalasHapus